Ngentot Istriku Yang Binal Dan Juga Adiknya Yang Diberi Obat Tidur


Cerita Dewasa Ngentot Istriku Yang Binal Dan Juga Adiknya Yang Diberi Obat Tidur, Kumpulan Cerita Dewasa Seks – Pagi harinya aku dibangunkan oleh ciuman shinta di pipiku. Shinta sudah bangun terlebih dulu dan menyiapkan sebuah sarapan untukku. Dia rebah di sisiku dalam keadaan telanjang saat aku menyantap sarapan pagi ini dia atas ranjang bagaikan seorang raja saja. Kupandang dia dan tersenyum
“Ada yang salah?” tanyanya.

“Tidak ada. Tak ada yang salah sedikitpun. Tapi jika aku tahu jauh lebih awal caranya untuk mendapatkan layanan sarapan pagi di atas ranjang seperti ini, adalah dengan mengatur agar istriku disetubuhi sampai gila, pasti aku sudah melakukannya dari dulu” dia hanya tertawa saja sambil melihatku menyantap sarapan yang dihidangkannya

Setelah aku selesaikan sarapanku, dia bertanya
“Tentang semalam, bagaimana menurutmu? Kamu suka?”.

“Semalam sangat hebat. Kulakukan semua itu hanya untukmu, sayang. Semua wanita bermimpi untuk bercinta dengan dua orang lelaki sekaligus” jawabku.

Shinta memotongku dengan cepat ” Jadi sama juga dengan lelaki, semua lelaki mempunyai mimpi untuk menyetubuhi dua orang wanita dalam waktu yang sama”.

“Tentu. Lelaki mana yang tak akan suka bercinta dengan dua orang wanita diatas ranjang dan waktu yang sama”

Lalu dia mengajukan sebuah pertanyaan besar padaku “Kalau kamu disuruh memilih seorang wanita untuk bergabung dengan kita di atas ranjang, siapa yang akan kamu pilih?” tanyanya.
Ini adalah sebuah pertanyaan yang menjebak, pikirku dan aku harus sangat berhati-hati dengan jawaban pilihanku. Aku hanya tersenyum dan berkata padanya ” Siapa yang akan kamu pilihkan untukku…”.

“Tidak adil. Semalam kamu sudah memilihkan untukku dan aku menyukainya. Nah, katakana padaku siapa yang kamu pilih dan mungkin aku dapat memberikannya untuk kamu setubuhi malam ini”.

Kutunggu beberapa detik. Aku sangat ingin melakukannya, jadi aku harus berpikir keras. Tapi aku sudah tahu siapa yang aku inginkan. Dia adalah adik kandung Shinta sendiri, Dessi. Dia punya penampilan yang dapat membuat semua lelaki akan berlutut dan memohon agar dapat bercinta dengannya.

Tapi yang paling membuatku tergila-gila padanya adalah saat dia memakai rok. Dessi memilki sepasang paha yang mematikan… Tapi Dessi selalu terkesan dingin padaku setiap keluarga besar kami berkumpul. Tapi setiap kali aku memandangnya, hasrat untuk menyetubuhinya selalu membakar benakku.

Cukup sudah, kupikir kenapa aku tidak memberitahu istriku. Ku tatap langsung di matanya “Jika aku disuruh memilih seorang wanita yang akan ikut bergabung di ranjang kita, dia adalah Dessi, adikmu” jawabku. Aku yakin kalau dia akan marah dengan jawaban yang kuberikan.

Tapi dia malah hanya tersenyum dan mulai tertawa “Aku tahu itu. Bisa kulihat kalau kamu suka padanya karena kamu selalu memandangnya saat keluarga kita berkumpul. Kamu suka padanya”.

“Tentu saja aku suka padanya” sekarang adalah waktu untuk menentukan. “Apa yang membuatku tertarik dengan adikmu adlah pahanya. Kamu tahu kan, kalau aku sangat suka dengan paha yang indah” kataku padanya.
“Dan kamu ingin agar aku membawa dia ke ranjang kita agar kamu dapat menyetubuhinya, benar kan?” tanyanya.

Kamu kan bertanya padaku siapa yang aku inginkan” belaku.

Dia kembali tertawa “Apa kamu menginginkan Dessi nanti malam?’

“Ya…” jawabku. Dia kembali tersenyum.
Kami berdua turun dari ranjang dan mandi. Setelah itu dia menyuruhku untuk pergi keluar dan jangan kembali hingga nanti malam
“Aku akan mempersiapkan kejutan untukmu…”
Aku menuruti permintaannya. Kunyalakan mobilku dan pergi ke pusat kota. Pertanyaan besar menghantuiku, apakah dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya itu… Akhirnya setelah melewati waktu yang seakan berabad-abad lamanya aku kembali ke rumah. Kubuka pintu depan dengan jantung yang berdetak keras dan masuk ke dalam rumah. Tak kujumpai seorangpun di ruang depan.

Begitu aku memasuki ruang keluarga, suara musik dari stereo set terdengar lembut, Dessi dan Shinta duduk di Sofa dan aku duduk di kursi di depannya. Mereka berdua beristirahat di atas sofa sambil mendengarkan suara musik yang mengalun pelan. Kuperhatikan mata Dessi terpejam dan dia hanya diam saja.

“Selamat datang sayang. Kejutan untukmu sudah siap” sambut istriku

Shinta memegang paha Dessi dan bertanya padanya “Rully, kamu mau tidur di mana?” tak ada jawaban dari Dessi.

“Kamu mau tidur di kamar yang mana malam ini?” Shinta kembali bertanya dan lagi-lagi tak ada jawaban dari adiknya.

“Kukira dia pingsan” Shinta meberitahuku. Aku hanya tertawa.

“Nah, kurasa lebih baik dia tidur di kamar kita”. Sambungnya lagi.

Aku tersenyum lagi “Kita tidak bisa melakukannya pada adikmu, sayang”.
“Percaya padaku saja. Dessi tak akan cepat bangun. Aku sudah memberinya enam butir obat tidur dosis tinggi” kata Shinta meyakinkanku.

“Kamu tak seharusnya melakukan itu, sayang” kataku padanya.

“Oh, diamlah dan bantu aku mengangkatnya ke kamar”. Jawabnya memotong.

Dengan berhati-hati kuangkat tubuh Dessi yang ramping ke kamar kami. Dia masih tetap terlelap saat kurebahkan dia ke atas ranjang. Shinta mendudukkannya lagi dan melepaskan kaos yang dikenakannya tepat di depanku. Tak ada bra di sana. Ini pertama kalinya kulihat payudaranya yang kencang secara langsung dan begitu dekat. Bukit daging itu sangat sempurna, putingnya mencuat keras menghiasi puncaknya.

“Bantu aku melepaskan roknya” kata Shinta pelan sambil merebahkan kembali tubuh Dessi. Begiru Shinta sudah melepaskan rok itu dari kaki adiknya, kembali aku mendapatkan sebuah kejutan lain. Dessi kecil, di usianya yang tiga puluh dua, dia membuat vaginanya tercukur bersih tanpa rambut.

Istriku melihatku memandangi vagina adiknya “Aku tahu kalau kamu akan menyukainya” katanya dengan nada menggoda. Setelah kami selesai menelanjangi Dessi dan merebahkannya dengan baik, istriku melucuti semua pakaiannya dan rebah disamping tubuh telanjang adiknya lalu menatapku.

“Nah, apa kamu mau naik ke atas ranjang sekarang?” tanyanya makin menggoda.
Layaknya orang gila saja, kutelanjangi diriku dengan cepat dan segera meloncat naik ke samping tubuh Dessi yang sebelahnya. Kuberi sebuah pandangan penuh Tanya pada istriku
“Sekarang apa?”.

“Lakukanlah, sentuh dia” jawab istriku.
“Mana mungkin? Nanti dia akan terbangun” kataku ragu.

Shinta tertawa keras

“Lihat. Dessi mulai kedinginan dan dia tak akan terbangun sampai besok”.
“Tentu” .

Shinta membuatku terkejut dan menaruh tangannya tepat di vagina adiknya yang dicukur bersih

“Iya kan. Jika dia bangun, apa bisa aku melakukan ini?”

“Terserahlah” jawabku.

Dan kembali aku dibuatnya terkejut ketika dibentangkannya lebar-lebar paha Dessi dengan tangannya lalu menusukkan dua jarinya ke dalam lubang vagina adiknya. Dessi hanya berbaring dan tak bergerak sama sekali. Shinta mengeluarkan kedua jarinya lalu menyodorkannya ke mulutku.

“Ini kesempatanmu untuk mencicipi bagaimana rasanya vagina adikku. Bagaimana, mau mencobanya?” dengan cepat kutarik kedua jari istriku dan memasukkannya ke dalam mulutku dan menghisapnya dengan rakus.

“Mau menjilat yang nyata?” tanya Shinta
Dia tak perlu bertanya padaku dua kali. Dengan cepat aku bangkit dan mengatur posisi diantara paha Dessi dan menyelam ke vaginanya serta mulai memberinya jilatan lidahku. Begitu aku menjilati vaginanya, tanganku bekerja pada payudaranya….Baca selengkapnya disini

Ngentot Pembantu Tetangga Yang Binal


Cerita Dewasa Ngentot Pembantu Tetanggaku Yang Binal, Kumpulan Cerita Dewasa Seks – Di kompleks perumahan ibuku, Tri terkenal sebagai pembantu yang genit , ganjen , centil dan sebagainya . Dia sering gonta ganti pacar . Tri baru berumur kurang lebih 22 tahun . Bodynya bagus , dengan payudara berukuran kira – kira 34 C dan pantat bulat dan padat.

Yang lebih menggairahkan adalah cara berpakaiannya . Dia kerap mengenakan kaos ketat dan celana model ABG sekarang yang memperlihatkan pinggul dan pusar. Wajahnya cukup manis, bibirnya sensual sekali . Aku sering menelan ludah kalau melihat bibirnya .

Tugas Tri adalah menjaga anak majikannya yang masih kecil – kecil . Kalau sore hari , dia selalu mengajak anak majikannya berjalan -jalan sambil disuapi. Nah, aku sering sekali berpapasan dengannya saat dia sedang mengasuh Nabila (anak bungsu pasangan tempat Tri bekerja ). Nabila ini seorang anak yang lucu , sehingga kadang- kadang aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya .

Suatu kali , seperti biasa aku bertemu dengan Tri yang sedang mengasuh Nabila , dan aku berhenti sebentar untuk mencubit pipinya .

Tiba – tiba Tri nyeletuk , “ Kok cuma Nabila yang dicubit Pak?”
Aku sedikit terkesiap, “ Haah ?” dan aku memandang kepada Tri .
Dia sedang menatapku dengan kerlingan genit dan tersenyum menggoda .
“ Habis , kalau aku cubit pipi Mbak Tri , aku takut Mbak Tri marah , ” kataku.
“ Kalau cubitnya pelan – pelan , aku nggak marah kok Pak. Malah seneng, ” sahut Tri .

Kurang ajar anak ini , aku membatin , tapi mulai tergoda untuk memancingnya lebih jauh .
“ Kalau cuma cubit aku enggak mau Tri .” kataku.
“ Terus maunya apa? Emang berani?” dia malah menantang . Benar – benar ganjen anak ini .
“ Aku maunya , cium bibir kamu yang seksi itu, boleh ?” aku bertanya .

Dia malah balik bertanya , “ Cuma cium? Enggak mau kalau cuma cium .”
Astaga , ini sudah keterlaluan.
“ Tri, aku kan sudah punya isteri, emang kamu masih mau?” aku bertanya .
“ Yaa, jangan sampai isteri Pak Irwan tahu dong. Masak cuma Mbak Enny aja yang boleh ngerasain Pak Irwan .” balas Tri .
Aku agak kaget juga mendengar ucapan Tri . Rupanya Enny curhat sama Tri . Tapi , kepalang tanggung pikirku.

“ Jadi benar nih kamu mau Tri ?” aku memastikan.
Tri menjawab, “ Siapa takut ? Kapan ?”
“ Kamu bisanya kapan Tri ? Aku sih kapan aja bisa, ” jawabku sambil melirik ke toketnya yang bagus itu.

Saat itu Tri pake kaos ketat yang tipis , sehingga bra hitamnya membayang dan memperlihatkan lekuk yang sangat mengairahkan. Pembaca, terus terang saat itu aku sudah “ Konak ” . Penisku kurasakan sudah mengeras .
“ Ya sudah , nanti malam aja Pak, kebetulan Bapak- Ibu mau ke Bogor, anak – anak mau diajak semua . ” kata Tri .

“ Oke , nanti jam berapa aku ke rumahmu ?” tanyaku.

“ Yaa, jam delapanan deh , ” jawab Tri sambil membusungkan dadanya .
Dia tahu aku sedang memperhatikan toketnya. Nafsuku menggelegak .

“ Kamu nantang benar sih Tri , ya sudah , nanti jam delapan aku dateng . Awas nanti kamu ya. ” ancamku sambil tersenyum .

Eh, dia malah menjawab, “ Asal Pak Irwan kuat aja nanti malam .”
Sambil mengedipkan matanya dan bibirnya membuat gerakan mengecup . Ya ampuunn, bibirnya benar- benar seksi . Aku menyabarkan diri untuk tidak menggigit bibir yang menggemaskan itu .

“ Kalau gitu aku pulang dulu ya Tri , sampai nanti malam ya. ” kataku.
“ Benar yaa. Jangan boong lho . Tri tunggu ya sayang ..” Tri membalas .

Malamnya, jam delapan , aku sudah berada di depan pagar rumah Tri, lebih tepat rumah majikannya. Tri sudah menungguku. Dia membukakan pintu pagar dan aku langsung masuk setelah melihat situasi aman , tidak ada yang melihat. Kami masuk ke dalam dan Tri langsung mengunci pintu depan .

Tri memakai celana yang sangat pendek, dengan kaos ketat . Kulitnya cukup mulus walaupun tidak terlalu putih, namun dibandingkan dengan Enny , masih lebih putih Tri . Aku tidak mau membuang waktu, langsung kudekap dia dan kuserbu bibirnya yang memang sudah lama sekali aku incar. Bibir kami berpagutan , lidah kami saling membelit, dipadu dengan nafas kami yang memburu.
Tiba – tiba Tri melepaskan ciuman kami , dan dia memegang kedua pipiku sambil menatapku , lalu berkata manja.

“ Pak Irwan , kalau Pak Irwan mau ngewe sama Tri , ada syaratnya Pak. ”
Aku bingung juga , “ Apa syaratnya Tri ?” tanyaku.

“ Pak Irwan harus panggil aku Mbak , terus aku panggil Pak Irwan Yayang. Gimana? Mau nggak?” tanya Tri sambil tangannya turun ke dadaku dan dia meremas dadaku dengan gemas …Baca selengkapnya disini

Ngentot Satu Malam Dengan Bawahan di Kantor


Cerita Dewasa Ngentot Satu Malam Dengan Bawahan di Kantor, Kumpulan Cerita Dewasa Seks – Kejadian ini saat aku belum menikah dan masih bekerja di perusahaan distribusi makanan. Aku saat itu menjadi Chief Account Officer dan salah seorang stafku yang baru bekerja 4 bulan namanya Inge, dia seorang sarjana ekonomi yang baru setahun lulusnya umurnya masih 23 tahun .

Dulu saat pertama kali masuk kantor kulihat sering diantar dan dijemput pakai motor oleh pacarnya , tetapi sudah ada seminggu terakhir Inge selalu mengendarai motor sendiri . Memang Inge berwajah manis, hanya sayang kurang tinggi sedikit.

Yang menarik buat lelaki semacam saya adalah bibirnya yang selalu kelihatan basah terus karena lidahnya sering dipakai membasahi bibirnya dan selain itu model rambutnya yang pakai gaya sedikit yang terurai di dekat telinga dan diberi jelly hingga kelihatan basah.

Juga yang kelihatan sensual adalah cara berpakaiannya karena Inge selalu pakai baju atau kaos yang agak ketat sehingga perutnya kelihatan ramping dan buah dadanya terlihat agak menonjol. Memang buah dadanya sendiri tak terlalu besar tetapi cukup bagus bila pakai baju atau kaos yang ketat.

Suatu saat aku tegur dia,

“ Inge, kenapa sekarang kamu naik motor sendiri ?”
“ Yaahh , yang antarin sudah nggak ada”, sahutnya .
“ Masak iya , kemana pacarmu itu ?” tanyaku.
“ Aach, nggak tahu pergi kemana dia , biarin saja ” , jawabnya dengan nada kesal .
Beberapa hari kemudian, saat makan siang , aku melewati kamarnya , kebetulan cuma Inge seorang diri dan sedang makan, rupanya yang lain makan keluar , segera kumasuk dan duduk di depan mejanya .

“ Makan sendirian saja ?”
“ Iya Pak, sahutnya . Sambil makan, Inge melihat- lihat iklan bioskop di koran . Tiba -tiba Inge berbicara,
“ Waah , film Mandarin ini bagus Pak, Inge kepingin nonton tapi nggak ada teman sekarang. ”
“ Kalau memang nggak ada teman nanti saya temani” kataku.

“ Ah, Bapak bisa saja , nanti pacar Bapak marah lho !” sahutnya .
“ Yaa, jangan sampai ketahuan dong, sekali -kali kan nggak apa- apa” , kataku.
“ Kalau sungguh , kapan Bapak bisanya ? asal jangan yang malam – malam , paling lambat yang pukul 7 .00 malam ” , jelas Inge.
“ Besok malam ? Pokoknya jangan Sabtu dan Minggu malam itu acara Bapak sudah patent” kataku.

“ Kalau gitu besok malam ya Pak?”
“ Boleh, Bapak jemput jam berapa?”
“ Inge sampai kost jam 5 sore, lalu mandi dulu, jadi kira – kira pukul 6 sore ya!”
“ Oke ”, sahutku.

Besok sorenya setelah saya pulang ke kost dan mandi lalu siap ke kostnya Inge. Sampai di sana ternyata Inge belum selesai hingga kutunggu beberapa menit, kemudian kita langsung berangkat . Karena baru pukul 6 . 10 padahal filmnya mulai pukul 7 , maka kita putar- putar kota dulu.

Dalam mobil aku bilang dengan Inge kalau lagi nggak dinas begini jangan panggil aku Pak, sebab umur kami paling hanya berbeda 7 tahun , aku jadi nggak enak dong. Akhirnya setelah putar – putar kita langsung ke bioskop dan beli tiket lalu masuk, aku memang sengaja minta tempat duduk yang di pinggir . Rupanya filmya kurang bagus , sebab sampai saat mulai penontonnya hanya sedikit.

Memang artis- artis yang main seksi – seksi, apalagi film Mandarin terhitung banyak yang berani juga actionnya. Kalau pas adegan yang hot Inge tiba – tiba memegang tanganku, suatu saat kalau adegan panas sebelum tangannya Inge yang beraksi kupegang dulu telapak tangannya erat – erat .

Walaupun adegan panas sudah berlalu tangannya tetap kupegang terus dan perlahan – lahan tangannya kuletakkan di atas pahanya . Ketika Inge masih diam saja atas aksi ini , maka jari – jariku kupakai untuk mengutik- utik pahanya yang sudah terbuka karena roknya yang agak pendek itu naik kalau buat duduk . Beberapa menit hal itu kulakukan dan Inge pun masih diam, lalu tangannya kutarik ke paha lebih atas sekaligus untuk menyingkap roknya supaya naik ke pangkal paha .

Setelah kulihat roknya menyingkap sampai hampir pangkal pahanya sehingga paha yang mulus itu terlihat remang- remang dengan penerangan cahaya dari film saja . Aku pura – pura diam sebentar, kebetulan ada adegan panas lagi dan tanganku segera memegang pahanya dan tangan Inge memegang bagian atas tanganku .

Kupikir Inge akan melarang kegiatan tanganku itu , tetapi tangannya hanya ditumpangkan saja di tanganku . Kuberanikan lagi operasi ini , tanganku kuusapkan ke pahanya dari atas lutut sampai ke atas dekat pangkal pahanya . Sudah ada 5 menit aku melakukan ini bergantian paha kanan dan kiri, tapi Inge tetap diam hingga nafasku yang mulai memburu.

Akhirnya kuberanikan tanganku untuk mengusap pahanya sampai ke selakangannya hingga menyentuh CD – nya dan bagian kemaluannya kugelitik dengan 2 jariku. Saat itu Inge kelihatan mendesah sambil membetulkan duduknya . Kugelitik terus clitorisnya dengan jari dan kadang-kadang jariku kumasukkan ke dalam lubang vaginanya , ternyata lubangnya sudah basah juga ….Baca selengkapnya disini

Kubiarkan Istriku Ngentot Dengan Laki-Laki Lain


Cerita Dewasa Kubiarkan Istriku Ngentot Dengan Wanita Lain, Kumpulan Cerita Seks Dewasa – Segera kutelanjangi dia dan merebahkannya ke atas ranjang. Dia dalam keadaan setengah mabuk, tapi masih tetap dapat menjaga kesadarannya. “Sayang, aku akan melakukan sesuatu yang sedikit berbeda malam ini. Apa kamu bersedia?” tanyaku begitu berada di atas ranjang. Shinta istriku, mempunyai tinggi dan berat badan yang sedang-sedang saja.

Payudaranya tak bisa dikatakan besar tapi putingnya adalah sebuah puting susu terbesar dari semua wanita yang pernah kukenal saat dia sedang bergairah. Shinta seorang wanita yang pemalu, kecuali jika sedang berada di dalam kamar cinta kami.

Setelah lebih dari setahun dalam kehidupan seksual kami, aku sering berbisik di telinganya ditengah percintaan kami sambil kumainkan kelentitnya, dan mengatakan padanya tentang keinginanku untuk melihat seorang lelaki lain yang ‘bermain’ dengan tubuhnya.

Dan Tuhan, ternyata hal ini membuat nafsunya semakin liar. Dan untuk beberapa bulan terakhir, aku mulai mengarang sebuah cerita dan menceritakan kisah fantasiku tersebut kepadanya saat kami sedang bercinta.
Hingga sampailah pada saat yang paling membuat jantungku berdebar… untuk menanyakan kepadanya apakah dia mau membuat semua fantasi itu menjadi nyata.
Tentu saja kutanyakan hal ini saat kami sedang bercinta, dan dia menjawab ya dalam erangannya. Akhirnya minggu kemarin itu semua menjadi kenyataan.

Setelah pencarian dalam beberapa minggu dalam dunia maya, akhirnya kudapatkan seorang lelaki yang kuanggap memenuhi semua persyaratanku, kubuat janji untuk bertemu langsung dengannya di salah satu café di kotaku.

Aku langsung merasa cocok dengan pilihanku begitu pertama kali melihatnya, setelah sedikit basa-basi dengannya, kami langsung ke pokok permasalahan, istriku. Aku tawarkan tentang rencanaku untuk mengajak istriku keluar untuk dinner dan akan membuatnya mabuk dulu…

Rencananya adalah membuatnya mabuk, tapi tidak terlalu mabuk. Sebab saat istriku mengkonsumsi alkohol, bisaanya libidonya jadi melonjak tinggi. Kami mengatur dimana lelaki ini harus berada, namanya Yudi, bersembunyi di dapur. Sepulangnya aku dan istriku dari dinner, kami berdua berendam dulu dengan air hangat baru setelahnya naik ke atas ranjang.

Kemudian aku memakaikan penutup mata padanya agar dia tak dapat melihat. Dan lalu kuikatkan kedua tangannya pada tiang tempat tidur. Tak usah dikatakan lagi, sebuah lenguhan lirih langsung terdengar dari mulutnya. Tapi dia tak tahu apa yang akan kulakukan terhadapnya.
“Aku akan memijatmu dengan baby oil” Shinta selalu menyukainya. “Aku akan mengambil baby oilnya dulu di kamar mandi”.

Aku keluar dari kamar tidur dan langsung pergi ke basement menghampiri Yudi. Yudi dapat melihat kalau aku sudah sangat terangsang. Kami berdua kembali ke kamar setelah sebelumnya mengambil baby oilnya dulu. Yudi terkejut saat dia melihat istriku terikat pada ranjang dengan kedua matanya terrikat kain penutup.

Aku dan Yudi sudah sepakat kalau dia tidak akan bicara sebelum kuperintahkan. “Sayang, apa kamu juga mau memakai pelicin?” tanyaku.
“Oh, ya. Boleh juga” bisiknya pelan.

Dan aku membuat Yudi terkejut saat kusodorkan pelicin itu kepadanya. Kuberi dia isyarat agar melumurkannya pada payudara Shinta. Aku tak perlu memerintahkannya dua kali. Dituangkannya pelicin itu di seluruh gundukan daging payudara istriku dengan kedua tangannya dengan penuh perasaan. Segera saja puting payudara Shinta mengeras…Baca selngkapnya disini

Kurenggut Keperawanan Saudaraku


Saya punya kebiasaan onani sama seperti cowok teman-teman saya. Tapi sebagai perangsang, saya nggak hanya memakai buku atau film BF tapi juga orang. Soalnya saudara saya banyak yang cewek plus cakep-cakep masih SMP, bodinya jadi. Karena rumah saya yang besar, saudara saya (terutama yang perempuan) sering menginap, nah waktu itu yang saya suka.

Biasanya malam-malam saya naik ke kamar tamu, dan mengendap-ngendap. Saya naik ke atas ranjang dan mulai aksi saya dengan pegang-pegang bodi saudara saya sambil ngocok. Nggak jarang saudara saya tidur nyenyak banget sehingga saya bisa ngobel-ngobel vaginanya.

Nah, kebetulan minggu lalu pas libur Sidang Umum saudara saya menginap. Ada satu saudara perempuan saya yang asli cantik namanya Joyce. Saya kepingin benar ngobel vaginanya tapi nggak dapat, soalnya dia baru kepegang paha saja sudah sadar. Tapi ini malam lain, saya memulai petualangan saya lagi. Saya naik ke kamar atas, terlihat si Joyce tidur dengan posisi nafsuin. Menghadap ke atas (telentang) kaki rada mengangkang.

Darah saya sudah berdesir saja. Saya mulai naik ke atas ranjang, ternyata dia memakai celana longgar. perlahan-lahan saya mulai tarik celananya ke bawah dan mengintip ke dalam. Kelihatan CD-nya. Saya sudah mau masukan tangan saja. Tapi saya takut dia bangun. Tapi, lama-lama saya nggak tahan juga. Saya masukan tangan saya, wah dia diam saja. Saya masuk lebih dalam lagi.

Nyentuh CD-nya, saya mulai mau tarik CD-nya. Tangan saya satu lagi ngocok-ngocok penis saya. Tahu-tahu dia bagun dan melihat saya lagi pegang penis saya. Wah, saya kaget dan buru-buru kabur sambil berharap dia melupakan dan dikira mimpi.

Saya mau tidur lagi, “Sialan”, dalam hati saya. Saya belum klimaks nih. Akhirnya saya tidur juga. Eh, malamnya saya merasa ada yang memegang tubuh saya. Saya bangun, ternyata si Joyce lagi memegang penis saya sambil tangannya masuk ke dalam CD-nya. Astaga, dia kaget juga, tapi terus berbicara….Baca selengkapnya disini

Ngentot Tante Dan Anaknya Yang Sedang Sange


Cerita Dewasa Ngentot Tante Dan Anaknya Yang Sange, Kumpulan Cerita Dewasa Seks – Sekitar seminggu berlalu setelah ML sama Tante Yana. Siang itu aku sedang ada di rumah hanya bersama pembantu (orang tuaku pulangnya sore atau malam, adikku juga sedang sekolah). Sekitar jam satu-an, aku yang sedang duduk di kursi malas teras, melihat Tante Yana mau pergi entah kemana dengan mobilnya. Kulihat Anita menutup pagar dan ia tidak melihatku.

Sekitar 10 menit kemudian, telepon rumahku berdering. Saat kuangkat, ternyata Anita yang menelepon. Nada suaranya agak ketus, menyuruhku ke rumahnya. Katanya ada yang ingin diomongin. Di ruang tamunya, aku duduk berhadapan sama Anita. Wajahnya tidak seperti biasanya, terlihat jutek, judes, dan sebagainya. Berhubung dia seperti itu, aku jadi salah tingkah dan bingung mau ngomong apa.

Tak lama Anita mulai bicara duluan dengan nada ketus kembali,
“De, gue mau tanya!”
“Hah? Nanya apaan?” Aku kaget dan agak dag dig dug.

“Loe waktu minggu lalu ngapain sama nyokap gue?” Dia nanya langsung tanpa basa-basi.
“Ehh.. minggu lalu? Kapan? Ngapain emangnya?”

Aku pura-pura tidak tahu dan takutnya dia mau melaporkan ke orang tuaku.

“Aalahh.. loe nggak usah belagak bego deh.. Emangnya gue nggak tau? Gue baru pulang sekolah, gue liat sendiri pake mata kepala gue.. gue intip dari pintu, loe lagi make nyokap gue!!”
Seketika aku langsung kaget, bengong, dan tidak tahu lagi mau ngapain, badan sudah seperti mati rasa. Batinku berkata, “Mati gue.. bisa-bisa gue diusir dari rumah nih.. nama baik ortu gue bisa jatoh.. mati deh gue.”

Anita pun masih meneruskan omongannya,
“Loe napsu sama nyokap gue??”

Anita kemudian berdiri sambil tolak pinggang. Matanya menatap sangat tajam. Aku cuma bisa diam, bengong tidak bisa ngomong apa-apa. Keringat di leher mengucur. Anita menghampiriku yang hanya duduk diam kaku beku perlahan masih dengan tolak pinggang dan tatapan tajam.

Pipiku sudah siap menerima tamparan ataupun tonjokan namun untuk hal dia akan melaporkannya ke orang tuaku dan aku diusir tidak bisa aku pecahkan. Tapi, sekali lagi kenyataan sangat berbeda. Anita yang memakai kaos terusan yang mirip daster itu, justru membuka ikatan di punggungnya dan membuka kaosnya. Ternyata ia tidak mengenakan beha dan celana dalam.

Jadi di depanku adalah Anita yang bugil. Takutku kini hilang namun bingungku semakin bertambah. “Kalo gitu, loe mau juga kan sama gue?” Anita langsung mendekatkan bibir seksi-nya ke bibirku. Celana pendekku nampak kencang di bagian “anu”.

Kini yang kurasakan bukan ciuman erotis seperti ciuman Tante Yana, namun ciuman Anita yang lembut dan romantis. Betapa nikmatnya ciuman dari Anita. Aku langsung memeluknya lembut. Tubuh putihnya benar-benar mulus. Bulu vaginanya sekilas kulihat coklat gelap.
Sesegera mungkin kulepas celana-celanaku dan Anita membuka kaosku. Lumayan lama Anita menciumiku dengan posisimembungkuk. Kukocok-kocok penis besarku itu sedikit-sedikit. Aku langsung membisikkannya, “Nit, kita ke kamarmu yuk..!” Anita menjawab…Baca selengkapnya disini

Ngentot Pembantu Cantik di Apartemen


Cerita Dewasa Ngentot Pembantu di Apartemen, Koleksi Cerita Dewasa Seks – Kira-kira empat bulan lalu, aku pindah dari rumah kontrakanku ke rumah yang aku beli. Rumah yang baru ini hanya beda dua blok dari rumah kontrakanku. Selain rumah aku pun mampu membeli sebuah apartemen yang juga masih di lingkungan aku tinggal, dari rumahku sekarang jaraknya 3 km.
Selama aku tinggal di rumah kontrakan, aku mengenal seorang pembantu rumah tangga, sebut saja leli. Dia juga pelayan di toko milik majikannya, jadi setiap aku atau istriku belanja, Leli-lah yang melayani kami.

Dia seorang gadis desa, kulit tubuhnya hitam manis namun bodinya seksi untuk ukuran seorang pembantu rumah tangga di daerah kami tinggal, jadi dia sering digoda oleh para supir dan pembantu laki-laki, tapi aku yang bisa mencicipi kehangatan tubuhnya. Inilah yang kualami dari 3 bulan lalu sampai saat ini. Suatu hari ketika aku mau ambil laundry di rumah majikan Leli dan kebetulan dia sendiri yang melayaniku.

“Leli, bisa tolong saya cariin pembantu…”
“Untuk di rumah Bapak…?”
“Untuk di apartemen saya, nanti saya gaji 1 juta.”
“Wah gede tuh Pak, yach nanti Leli cariin… kabarnya minggu depan ya Pak.”
“Ok deh, makasih yah ini uang untuk kamu, jasa cariin pembantu…”
“Wah.. banyak amat Pak, makasih deh..”

Kutinggal Leli setelah kuberi 500 ribu untuk mencarikan pembantu untuk apartemenku, aku sangat perlu pembantu karena banyak tamu dan client-ku yang sering datang ke apartemenku dan aku juga tidak pernah memberitahukan apartemenku pada istriku sendiri, jadi sering kewalahan melayani tamu-tamuku.

Dua hari kemudian, mobilku dicegat Leli ketika melintas di depan rumah majikannya.

“Malam Pak…”
“Gimana Leli, sudah dapat apa belum temen kamu?”
“Pak, saya aja deh.. habis gajinya lumayan untuk kirim-kirim ke kampung.”
“Loh, nanti Ibu Ina, marah kalau kamu ikut saya.”
“Nggak.. apa-apa deh Pak, nanti saya yang bilang sama Ibu.”
“Ya, sudah kalau ini keputusanmu, besok pagi kamu saya jemput di ujung jalan sini lalu kita ke apartemen.”
“Ok… Pak.”

Keesokan pagi kujemput Leli di ujung jalan dan kuantarkan ke apartemenku. Begitu sampai Leli terlihat bingung karena istriku tidak mengetahui atas keberadaan apartemenku.

“Tugas saya apa Pak…?”

“Kamu hanya jaga apartemen ini, ini kunci kamu pegang satu, saya satu dan ini uang, kamu belanja dan masak yang enak untuk lusa karena temen-temen saya mau main ke sini.”
“Baik Pak…”

Dengan perasaan agak tenang kutinggalkan Leli, aku senang karena kalau ada tamu aku tidak akan capai lagi karena sudah ada Leli yang membantuku di apartemen. Keesokannya sepulang kantor, aku mampir ke apartemen untuk mengecek persiapan untuk acara besok, tapi aku jadi agak cemas ketika pintu apartemen kuketuk berkali-kali tidak ada jawaban dari dalam.

Pikiranku khawatir atas diri Leli kalau ada apa-apa, tapi ketika kubuka pintu dan aku masuk ke dalam apartemenku terdengar suara dari kamar mandiku yang pintunya terbuka sedikit. Kuintip dari sela pintu kamar mandi dan terlihatlah dengan jelas pemandangan yang membuat diriku terangsang.

Leli sedang mengguyur badannya yang hitam manis di bawah shower, satu tangannya mengusap payudaranya dengan busa sabun sedangkan satu kakinya diangkat ke closet dimana tangan satunya sedang membersihkan selangkangannya dengan sabun.

Pemandangan yang luar biasa indah membuat nafsu birahiku meningkat dan kuintip lagi, kali ini Leli menghadap ke arah pintu dimana tangannya sedang meremas-remas payudaranya yang ranum terbungkus kulit sawo matang dan putingnya sesekali dipijatnya, sedangkan bulu-bulu halus menutupi liang vaginanya diusap oleh tangannya yang lain, hal ini membuat dia merem-melek.

Pemandangan seorang gadis kira-kira 19 tahun dengan lekuk tubuh yang montok nan seksi, payudara yang ranum dihiasi puting coklat dan liang vagina yang menonjol ditutupi bulu halus sedang dibasahi air dan sabun membuat nafsu birahi makin meningkat dan tentu saja batangku mulai mendesak dari balik celana kantorku.

Melihat nafsuku mulai berontak dengan cepat kutanggalkan seluruh pakaian kerjaku di atas sofa, dengan perlahan kubuka pintu kamar mandiku, Leli yang sudah kembali membelakangiku, perlahan kudekati Leli yang membasuh sabun di bawah shower. Secara tiba-tiba tubuhnya kupeluk dan kuciumi leher dan punggungnya.

Leli yang terkaget-kaget berusaha melepaskan tanganku dari tubuhnya. “Akh.. jangan Pak.. jangan.. tolong Pak…” Karena tenaganya lemah sementara aku yang makin bernafsu, akhirnya Leli melemaskan tenaganya sendiri karena kalah tenaga dariku.

Bibir tebal dan merekah sudah kulumatkan dengan bibirku, tanganku yang satu membekap tubuhnya sambil menggerayangi payudaranya, sedangkan tanganku yang satunya telah mendarat di pangkal pahanya, vaginanya pun sudah kuremas….Baca selengkapnya disini